Ditulis Oleh: Yani Purnomo
“Ayo kamu harus tanggung jawab karena mematahkan pensilku!” seru Agil pada Bayu.
“Iya, aku akan mengganti pensilmu yang patah besok, pasti kuganti,” jawab Bayu.
“Hebat kalian. Ibu bangga pada kalian, terutama Bayu, karena mau mempertanggung jawabkan perbuatannya. Hebat …” tiba- tiba Bu Mita sudah berada di dekat mereka.
“Kemarin Lia juga menumpahkan minuman saya, Bu,” sahut Dewi tiba tiba menghampiri Bu Mita.
“Lalu,” jawab Bu Mita mengalihkan pandangan ke Dewi.
“Lia tidak sengaja menumpahkan, dia berjanji menukar air minum saya dengan air minumnya.
Dan air yang tumpah dia bersihkan dengan tisu,” kata Dewi bercerita sambal berjalan ke arah Lia.
“Wah, hebat sekali tindakan Lia. Itu namanya tanggung jawab. Terima kasih, Dewi,” ucap Bu Mita mengelus rambut Dewi.
Dan dijawab dengan anggukan, Dewi merasa bangga karena ibunya selalu memberi contoh kepadanya, apabila melakukan kesalahan di rumah. Hal ini karena pembiasaan di sekolah dan di dalam keluarga mereka yang mengajarkan tentang pembiasaan meminta maaf, berterima kasih, juga bertanggung jawab. ***